Sajak Api



Api itu kalap kelaparan
Membumbung meminta makan
Aku memilih menjadi korban
Tubuh menggores masa silam
Kenangan dalam jiwa dan ingatan

Tatapan empati tak mengubah dunia
Bulir tangis mengering tak berjejak

Ingatan adalah palsu
Rekayasa penuh sentimen
Aku ingin terbakar dalam api
tanpa darah revolusi
Aku ingin melarut dalam abu
yang lenyap bersama angin
Terlupa
dalam dunia yang cepat
Tersamar
dalam aroma lautan dan rerumputan



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari Gereja Hingga Eksplorasi Lokalitas (Review Buku Puisi Mario F. Lawi, Mendengarkan Coldplay)

Maaf Cak Nas (Obituari drg. Nasman Nuralim Ph.D)

Ketika Mitos dan Realitas Melebur (Review Buku Parabel Cervantes dan Don Quixote)