Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2016

Sajak Api

Gambar
Api itu kalap kelaparan Membumbung meminta makan Aku memilih menjadi korban Tubuh menggores masa silam Kenangan dalam jiwa dan ingatan Tatapan empati tak mengubah dunia Bulir tangis mengering tak berjejak Ingatan adalah palsu Rekayasa penuh sentimen Aku ingin terbakar dalam api tanpa darah revolusi Aku ingin melarut dalam abu yang lenyap bersama angin Terlupa dalam dunia yang cepat Tersamar dalam aroma lautan dan rerumputan

Kopi dan Kamu

Gambar
Aku tidak suka kopi. Kopi itu pahit, kadang hambar. Dia bisa menyebabkan maag. Apalagi kafeinnya, memaksa detak jantung berburu, berbahaya untuk jantung. Baunya juga tdk seharum melati atau germanium. Kopi itu bisa menjadi aksesoris pada gigi yang buruk, hitam menempel. Aku juga memiliki trauma dengannya. Pernah suatu waktu, senior kampusku memaksa menyesapnya. Jadilah aku tak bisa tidur dalam sehari. Di warkop itu kau mengajakku menikmatinya lagi. Entah mengapa kau menyukainya. Pengetahuanmu akan kopi seperti kamus. Kau mengajariku mengenai pelbagai istilah dan peralatan menyajikannya. Kedai-kedai yang sudah kau jajaki, kau ceritakan segala tetek-bengeknya. Ah, kau terlihat cantik saat menjelaskannya.Bibirmu terlihat seksi yang menyentuh gelas itu, apalagi saat butirannya menempel di sudut bibirmu. Tapi tetap saja aku tak menyukai minuman hitam itu. Sudah beberapa jam namun segelas kecil espresso  itu belum kusentuh. Aku tidak enak menceritakan padamu perihal ketidaksukaan itu.

Kucing Mati di Hari Lebaran

Gambar
Sekarat mengeong kelaparan Meminta makan belas kasihan sisa makan tiada jawaban Dalam kebahagiaan di hari lebaran Lelah mengeong Si kucing terbujur kaku di tepi jalan Hanya semut dan belatung berziarah pada kematian di hari lebaran

Dua Lailatul Qadar

Gambar
Sampai saat ini magis Lailatul Qadar masih menjadi perdebatan banyak cendikia dan alim ulama. Dari mulai berlangsungnya, seperti pada pendapat  perawi hadis Ahmad dan Muslim, hingga penjelasan lain-lainnya. Apapun itu keutamaan bulan Ramadan terletak di malam itu. Sepanjang sepertiga malam terakhir Ramadan, saya mendapati dua momen besar. Pertama, kelahiran anak ketiga dari sepupu saya. Sepupu saya ini adalah salah satu orang yang karib dengan saya. Bisa dibilang dia adalah rekan cerita yang baik sedari saya SD hingga sekarang. Dia sempat pesimis saat dokter pada bulan awal sempat meragukan anaknya bakal survive, dengan kondisi kandungan isterinya yang lemah. Kedua, adalah penyelesaian magister seorang senior di kampus dulu. Senior ini adalah salah satu orang yang bertanggung jawab akan segelintir kesesatan yang saya jalani sepanjang berkuliah--salah satu fase penting dalam hidup saya. Ujian tesis sebagai puncak proses itu, diselesaikan saat di tengah pesimisnya untuk menyelesaika