Tips IELTS
Apa saja tips untuk mengerjakan tes IELTS?
Nilai IELTS yang tinggi juga merupakan salah satu “nilai plus” ketika akan mendaftar beasiswa atau sekolah ke luar negeri. Jadi sebaiknya berusahalah semaksimal mungkin untuk mendapat nilai yang bagus dalam tes IELTS. Salah satu lembaga penyelenggara tes IELTS juga menyelenggarakan beasiswa berupa Rp 25,000,000 dimana calon mahasiswa yang mendapat nilai IELTS minimum 6.0 pada tiap bagian mempunyai kesempatan untuk mendaftar. Untuk informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website IELTS Indonesia Scholarships. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa saya berikan berdasarkan pengalaman saya mengikuti tes IELTS sebanyak dua kali (tahun 2009 untuk mendaftar ke program FKUI KKI dan 2012 untuk mendaftar ke University of Melbourne) dan berdasarkan hasil diskusi saya dengan beberapa guru bahasa Inggris saya:
1. Listening
Listening terbagi menjadi empat bagian dengan 10 pertanyaan pada tiap bagian dan dikerjakan dalam waktu 30 menit. Bagian pertama dan kedua adalah tentang situasi sehari-hari, biasanya bagian pertama adalah percakapan antara dua orang dan bagian kedua adalah berupa monolog. Bagian ketiga dan keempat adalah tentang situasi akademis, biasanya bagian ketiga adalah percakapan antara dua orang dan bagian keempat adalah berupa monolog. Aksen bahasa Inggris yang digunakan beragam sesuai dengan negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama yaitu antara lain aksen Inggris, Amerika, Selandia Baru, dan Australia. Terdapat enam tipe soal yaitu pilihan ganda (multiple choice), mencocokkan (matching), memberi label pada bagan (plan/map/diagram labeling), mengisi formulir/pesan/tabel/bagan/ringkasan (form/note/table/flow chart/summary completion), melengkapi kalimat (sentence completion), dan menjawab pertanyaan singkat (short-answer questions).
Tips yang paling penting adalah perbanyak latihan untuk membiasakan diri dengan aksen Inggris yang digunakan dan kecepatan suara atau percakapan. Karena percakapan hanya diputar satu kali dan tidak ada pengulangan, maka dengarkan dan perhatikan baik-baik percakapan dan kalau perlu buat coret-coretan atau notes saat mendengar jawaban atau hal yang penting saat percakapan diputar. Waktu yang diberikan sudah termasuk waktu untuk memindahkan jawaban ke lembar jawaban bagi mereka yang terbiasa untuk memindahkan jawaban di akhir sesi, sehingga gunakanlah waktu kalian sebaik-baiknya karena tidak ada tambahan waktu. Salah satu strategi yang menurut saya cukup membantu adalah baca pertanyaan pada lembar soal pertama kali sebelum percakapan diputar sehingga kamu tahu apa jawaban yang dicari selama rekaman percakapan diputar.
2. Reading
Reading terdiri dari 40 pertanyaan dalam waktu 60 menit. Pada versi Academic, terdapat tiga bacaan panjang yang diambil dari buku, jurnal, majalah dan surat kabar. Kadang-kadang juga terdapat diagram atau ilustrasi pada bacaan yang dapat menjadi bahan pertanyaan. Terdapat 11 tipe soal yaitu pilihan ganda (multiple choice), isian True/False/Not Given terhadap informasi pada bacaan, isian True/False/Not Given terhadap pandangan penulis pada bacaan, mencocokkan informasi pada bacaan (matching information), mencocokkan judul/heading (matching headings), mencocokkan kalimat (matching sentence endings), mencocokkan bacaan (matching features), melengkapi kalimat, mengisi formulir/pesan/tabel/bagan/ringkasan (form/note/table/flow chart/summary completion), memberi label pada bagan (plan/map/diagram labeling), dan menjawab pertanyaan singkat (short-answer questions).
Salah satu cara latihan untuk Reading adalah biasakan untuk membaca bacaan yang bersifat akademis di buku, jurnal, majalah, dan surat kabar karena jenis dan tingkat kesulitan vocabulary yang digunakan kurang lebih sama. Apabila ada vocabulary yang tidak diketahui saat latihan atau membaca bacaan di buku, jurnal, majalah, atau surat kabar berbahasa Inggris, langsung cari artinya di kamus dan tulis di sebuah buku catatan kecil khusus vocabulary. Melalui cara ini, kamu dapat memperkaya vocabulary yang tidak hanya penting saat Reading, namun juga saat Writing. Beberapa sumber di internet, buku IELTS, dan IELTS Prep Course juga memberikan sejumlah vocabulary penting yang sering digunakan dalam bacaan di IELTS yang juga bermanfaat untuk Writing sehingga penting untuk dimengerti. Selain itu kuasai juga strategi skimming dan scanning dalam membaca sehingga dapat menemukan informasi dan menjawab pertanyaan secara cepat dan tepat mengingat ada batasan waktu dan bacaan yang panjang.
3. Writing
Writing terdiri dari dua bagian yang dikerjakan dalam waktu 60 menit, 20 menit untuk bagian pertama dan 40 menit untuk bagian kedua. Pada bagian pertama, kamu harus membuat tulisan berbentuk paragraf berdasarkan informasi berupa grafik atau diagram yang diberikan pada lembar soal dengan jumlah minimal 150 kata. dan Ppada bagian kedua, kamu harus membuat tulisan berbentuk paragraf argumen tentang suatu topik yang diberikan pada lembar soal dengan jumlah minimal 250 kata. Jangan sampai menulis kurang dari 150 atau 250 kata karena akan berdampak pada pengurangan nilai. Yang dinilai pada bagian Writing adalah kesesuaian dengan pertanyaan atau soal, kesinambungan dari tulisan (coherence and cohesion), kata atau vocabulary yang digunakan, dan penggunaan tata bahasa (grammar) yang sesuai.
Salah satu cara latihan untuk Writing adalah dengan latihan menulis dari topik yang diberikan saat mengikuti IELTS Preparation Course atau latihan mandiri dengan mengerjakan buku latihan soal dan memberikan tulisan kamu kepada instruktur atau guru bahasa Inggris kamu dan meminta feedback dari mereka. Selain itu, kamu juga dapat membaca contoh hasil tes Writing dengan nilai 8-9 yang bisa didapatkan dari buku latihan soal, internet, atau melalui IELTS Preparation Course sehingga kamu akan memiliki bayangan tentang bagaimana cara mendapat nilai yang tinggi untuk Writing. Coba untuk menyalin format dan kosa kata, khususnya linking words sesuai dengan contoh. Sebaiknya gunakan kosa kata yang bersifat akademis yang dapat diperkaya melalui tips yang sama dengan Reading untuk menambah nilai. Untuk tata bahasa, gunakan referensi buku tata bahasa atau grammar untuk memastikan aturan tata bahasa yang kamu gunakan benar. Salah satu buku yang saya rekomendasikan adalah buku grammar karya Betty Schrampfer Azar yang banyak dipakai oleh guru bahasa Inggris di seluruh dunia. Selain itu, pastikan bahwa kamu memiliki kalimat utama dalam setiap paragraf dan apa yang kamu tulis di setiap paragraf sesuai dengan kalimat utama. Faktor penting lainnya adalah tata bahasa, pastikan kamu menggunakan ejaan dan tata bahasa yang benar karena skor akan dipotong jika ejaan dan tata bahasa yang kamu gunakan salah.
Salah satu strategi penting yang menurut saya bermanfaat adalah menggambar bagan berupa mind map atau bullet point tentang hal-hal yang perlu saya tulis sebelum mulai menulis. Dengan melakukan hal tersebut, saya dapat membuat kalimat utama dengan mudah dan kalimat yang akan saya tulis dalam sebuah paragraf tidak akan melenceng dari kalimat utama tersebut. Selain itu saya juga dapat berpikir tentang kalimat yang akan saya tulis secara cepat dengan bantuan bullet points dan mind map. Jangan lupa untuk mengatur waktu seefisien mungkin dan menghitung jumlah kata dengan perkiraan sebelum waktu habis.
4. Speaking
Pada Speaking, kamu akan berhadapan dengan seorang examiner dalam satu ruangan. Jawaban kamu akan direkam untuk dinilai dan pada bagian ini terdapat tiga pertanyaan dalam waktu 11-14 menit. Pada bagian pertama, pertanyaan akan berkisar tentang diri sendiri seperti keluarga, pekerjaan, waktu luang, dan sebagainya. Pada bagian kedua kamu akan diberikan sebuah topik dan kamu diberi waktu satu menit untuk mempersiapkan diri dan dilanjutkan dengan waktu dua menit untuk berbicara. Pada bagian ketiga, kamu akan diajak berdiskusi oleh examiner tentang topik yang diberikan pada bagian kedua dimana kamu akan diberikan pertanyaan oleh examiner. Hal yang dinilai pada Speaking adalah kelancaran dan kesinambungan dalam berbicara (fluency and coherence), kosa kata yang digunakan, penggunaan tata bahasa (grammatical range and accuracy) dan pengucapan (pronunciation).
Sama dengan tips sebelumnya yaitu perkaya kosa kata dan latih pengucapan kata-kata tersebut sampai benar. Jangan lupa untuk sering-sering berlatih dengan cara melakukan simulasi Speaking test berdasarkan soal dari buku latihan soal, internet, atau pada saat IELTS Preparation Course dengan cara merekam diri sendiri dan melihat waktu yang dihabiskan karena selama Speaking test, akan ada bagian ketika kamu hanya punya 1-2 menit untuk menjawab seluruh pertanyaan. Jangan lupa untuk melihat contoh Speaking test dengan nilai yang bagus di YouTube atau berbagai sumber di internet. Pastikan bahwa jawaban kamu sesuai pertanyaan dan ada inti pertanyaan, dalam arti jawaban kamu jangan sampai keluar dari pertanyaan. Ambil napas dalam-dalam dan percaya diri dan berusahalah agar terlihat nyaman dan tidak tergesa-gesa saat menjawab pertanyaan agar pengucapan kata menjadi jelas. Salah satu strategi penting adalah pada saat bagian kedua, gunakan waktu satu menit yang diberikan untuk persiapan dengan cara merencanakan inti jawaban dengan menggunakan bullet points sehingga kamu tidak akan kehilangan ide ketika menjawab pertanyaan selama 2 menit.
Menurut saya, kunci utamanya adalah persiapan yang matang seperti latihan untuk membiasakan diri dengan proses tes IELTS baik secara mandiri atau melalui IELTS Preparation Course. Selain itu pastikan kamu konsentrasi penuh dan fokus saat mengerjakan tes IELTS agar mendapat hasil yang maksimal. Semoga bermanfaat dan good luck!
[Indonesia Mengglobal/iCampus Indonesia]
posted from Bloggeroid
Komentar
Posting Komentar