Kenang

Sampailah aku di hari ini, setumpuk portofolio menggunung di balik mejaku. Kini tiap bulan gajiku masuk ke rekening. tak takut lagi ku menggembel menanti kiriman. Sejenak kerjaan itu menyiksa, namun aku selalu mengingat kau yang mengantarkanku hingga di sini. Kau dulu menemaniku saat uang bulananku telah menipis, saat di piring hanya tersedia garam dan cabai. Kau dulu biasa memarahiku saat aku tidak mengurus tugas - tugasku. Kau satu-satunya yang menemani saat motor bututku kehabisan bensin di tengah malam kota. Kau yang selalu memberiku semangat kala ku terjerumus dalam lubang kemalasan. Ah.. sudahlah kini semua itu tinggal sesal. Aku memang terlalu bodoh untuk menghargaimu. Kini tinggal memori indah saja dan fotomu d samping meja kerjaku yang selalu menemani tumpukan2 portofolio dan memo bersusun.
posted from Bloggeroid

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari Gereja Hingga Eksplorasi Lokalitas (Review Buku Puisi Mario F. Lawi, Mendengarkan Coldplay)

Maaf Cak Nas (Obituari drg. Nasman Nuralim Ph.D)

Ketika Mitos dan Realitas Melebur (Review Buku Parabel Cervantes dan Don Quixote)