Jelaga

Pagi membuka dengan segar
Jelaga berkibar menampar sadar
Agar senantiasa kita tersadar
malam indah telah bergeser

Di aspal bukan untuk menghibur nanar
Senyap bertarung rebut mahkota
kata-kuasa-rupiah susunannya


Waktu-Keluarga jadi tak ramah
Teriak sadis utama tanggal tua

Jelaga beri noda
Jelaga beri nyeri
Jelaga beri sesak
Jelaga beri kerut

Dia dinanti gegap gempita
Tanda hidup masih ada
komedi Marx tetap jenaka
di menara
di lampu merah
di kantor
di pabrik
di institusi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari Gereja Hingga Eksplorasi Lokalitas (Review Buku Puisi Mario F. Lawi, Mendengarkan Coldplay)

Maaf Cak Nas (Obituari drg. Nasman Nuralim Ph.D)

Ketika Mitos dan Realitas Melebur (Review Buku Parabel Cervantes dan Don Quixote)