Aku tidak suka kopi. Kopi itu pahit, kadang hambar. Dia bisa menyebabkan maag. Apalagi kafeinnya, memaksa detak jantung berburu, berbahaya untuk jantung. Baunya juga tdk seharum melati atau germanium. Kopi itu bisa menjadi aksesoris pada gigi yang buruk, hitam menempel. Aku juga memiliki trauma dengannya. Pernah suatu waktu, senior kampusku memaksa menyesapnya. Jadilah aku tak bisa tidur dalam sehari. Di warkop itu kau mengajakku menikmatinya lagi. Entah mengapa kau menyukainya. Pengetahuanmu akan kopi seperti kamus. Kau mengajariku mengenai pelbagai istilah dan peralatan menyajikannya. Kedai-kedai yang sudah kau jajaki, kau ceritakan segala tetek-bengeknya. Ah, kau terlihat cantik saat menjelaskannya.Bibirmu terlihat seksi yang menyentuh gelas itu, apalagi saat butirannya menempel di sudut bibirmu. Tapi tetap saja aku tak menyukai minuman hitam itu. Sudah beberapa jam namun segelas kecil espresso itu belum kusentuh. Aku tidak enak menceritakan padamu perihal ketidaksukaan i...